Pages

Subscribe:

Jumat, 17 Februari 2012

Mengoptimalkan Program Bimbingan Konseling di Sekolah

Share
Anak didik merupakan salah satu komponen dalam pendidikan. Dalam arti yang luas, anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Sedangkan dalam arti sempit, anak didik adalah seseorang yang belum dewasa yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik. Oleh karena itu, anak didik masih bergantung kepada orang lain, dalam hal ini pendidik (guru) di sekolah untuk mengembangkan kemampuan pribadinya menjadi dewasa. Sebagai manusia yang belum dewasa, tentu memerlukan bimbingan dari orang lain (pendidik) untuk mengetahui siapa dirinya, apa keunggulannya dan apa pula kelemahannya. Berdasarkan hal tersebut, maka timbul pertanyaan apakah dunia pendidikan kita dalam hal ini sekolah sudah optimal dalam membantu anak didik mengembangkan kepribadian, potensi, minat dan bakat yang ada pada dirinya?.

Saat ini di sekolah terdapat program bimbingan dan konseling dengan tujuan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak didik. Namun saat ini di sekolah belum sepenuhnya melaksanakan program bimbingan dan konseling dengan benar. Berdasarkan kondisi di sekolah, ternyata guru yang berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling sangat sedikit sehingga kegiatan BK biasanya dirangkap oleh guru kelas di SD atau pun guru mata pelajaran lainnya sehingga pelaksanaannya pun tidak maksimal. Selain itu rasio guru pembimbing dengan anak didiknya tidak seimbang. Mungkin idealnya satu orang guru BK melayani maksimal 20 orang tapi kenyataanyanya untuk satu guru BK melayani lebih dari 60 orang.
Melihat kenyataan ini, sangat disayangkan karena tujuan dari BK ini sangat lah penting, yaitu: agar anak didik di sekolah mencapai perkembangan yang optimal yaitu perkembangan yang setinggi-tingginya sesuai potensi-potensi yang dimilikinya. Tujuan yang lebih dekat untuk pemahaman itu adalah: 
  • pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, tentang lingkungannya dan tentang arah perkembangan dirinya, 
  • memiliki kemampuan dalam memilih dan menentukan arah perkembangan dirinya, mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya dan bagi lingkungannya
  • mampu menyesuaikan diri baik dengan dirinya maupun dengan lingkungannya, serta
  • memiliki produktivitas dan kesejahteraan hidup
Dari tujuan di atas, menunjukkan bahwa peranan program bimbingan dan konseling di sekolah sangat lah penting. Melalui BK anak didik dapat memahami potensi, minat dan bakatnya sehingga dapat disesuaikan dengan proses pembelajaran di sekolah dan akhirnya dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Berdasarkan permasalah yang ada, dapat dilakukan beberapa alternatif solusi diantaranya:
  1. Menambah guru BK di sekolah, dalam hal ini guru yang berlatar belakang pendidikan BK.
  2. Memaksimalkan peran guru lain dengan memberikan pendidikan dan latihan bagi guru dalam melakukan bimbingan dan konseling bagi anak didik.
  3. Memberikan pemahaman kepada guru bahwa selain tugasnya mengajar, juga bertanggung jawab dalam membimbing anak didiknya dalam perkembangannya sehingga setiap saat selalu memberikan motivasi, penguatan yang positif agar anak didiknya memiliki kepercayaan diri dan selalu bersikap positif dan optimis.
  4. Memaksimalkan peran kepala sekolah dalam melakukan pengawasan terhadap proses pendidikan di sekolah termasuk dalam pengawasan terhadap program bimbingan dan konseling di sekolah.
  5. Melibatkan pihak lain untuk membantu dalam proses pembimbingan, misalnya psikolog, motivator pengembangan diri yang dapat diundang pada waktu tertentu untuk melakukan bimbingan atau pencerahan kepada anak didik  agar mereka dilatih untuk memahami siapa dirinya termasuk potensi, minat dan bakatnya sehingga proses pendidikan di sekolah lebih terarah.
Yang terpenting dari semuanya adalah perlu adanya kesadaran dan kesungguhan dari semua pihak, baik itu unsur sekolah, orang tua, masyarakat dan negara untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, karena tanpa kerja sama tidak akan mungkin tujuan pendidikan bisa terwujud.

oleh: Irni Wulandari

0 komentar:

Posting Komentar