Pages

Subscribe:

Jumat, 17 Februari 2012

What future for ICT in education?

Share

Ulasan artikel oleh: Irni Wulandari

Artikel ini http://www.guardian.co.uk/government-computing-network/2011/apr/05/it-schools-england-future merupakan studi kasus pada pendidikan di sekolah-sekolah di Inggris. Adanya perubahan kebijakan pada Departemen Pendidikan Inggris mengakibatkan meningkatnya kekhawatiran akan masa depan pemanfaatan TIK dalam pendidikan.

Kebijakan baru dari menteri pendidikan Inggris  meliputi:
  1. Terjadi perubahan kurikulum yang tadinya 10 mata pelajaran dipangkas menjadi 4 mata pelajaran, termasuk menghilangkan pelajaran TIK dari mata pelajaran wajib.
  2. Adanya otonomi seluas-luasnya pada sekolah untuk mengatur pengeluaran sendiri
  3. Promosi pemerintah tentang akademi dan  sekolah ‘gratis’memberikan kebebasan baru untuk sekolah individu/swasta untuk melakukan investasi TIK
  4. Penghapusan Badan penasihat Becta yaitu badan yang bertugas memberi standar mengenai pelaksanaan pendidikan di Inggris
  5. Penghentian pembangunan gedung sekolah untuk program masa depan akan mengurangi dana yang tersedia untuk TIK
  6. Dilakukannya pemotongan 80% dalam belanja modal untuk sekolah
Kebijakan tersebut jelas akan mempengaruhi keberadaan dan keberlangsungan pendidikan di sekolah, terutama dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan di masa yang akan datang. 

Belajar dari kondisi di Inggris, maka Indonesia sebagai negara berkembang perlu melakukan upaya-upaya yang berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama untuk pemanfaatan TIK dalam pendidikan, karena di era globalisasi ini, peran teknologi sangatlah penting. Siapa yang menguasai teknologi maka akan menguasai duni.

Oleh karena itu peran dari pemerintah memang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan terutama TIK dalam pendidikan, yaitu dalam hal:
  • Penyediaan infrastruktur TIK, 
  • Peningkatan kualitas SDM dalam penguasaan TIK, 
  • Peningkatan proses pembelajaran dengan memanfaatkan TIK
  • Penyusunan kurikulum TIK dalam pendidikan
Dalam penyediaan infrastruktur TIK seperti penyediaan komputer di sekolah, perluasan akses internet, pembuatan media pembelajaran berbasis TIK serta alat pembelajaran berbasis TIK lainnya, perlu didukung oleh adanya anggaran pendidikan yang memadai. Adanya pengalokasian anggaran pendidikan yang cukup akan memudahkan dalam penyediaan sarana prasarana penunjang pembelajaran dalam hal ini infrastruktur TIK di sekolah-sekolah. Dengan demikian, maka perlu keberanian pemerintah untuk lebih memberikan anggaran yang besar bagi pendidikan kita.

Pemerintah juga harus memperhatikan SDM dalam hal ini guru-guru terutama kompetensi mereka dalam penguasaan TIK. Perlu dibuat program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang TIK. Dengan demikian diharapkan akan terjadi perubahan gaya mengajar dari konvensional beralih ke pemanfaatan TIK. 

Pemerintah melalui pengawas dapat berperan banyak dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada guru untuk terus berupaya memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Sehingga diharapkan proses pembelajaran akan lebih berkualitas dengan mengedepankan kepentingan dan kebutuhan siswa.

Dalam hal kurikulum, pemerintah harus senantiasa mengakomodir pentingnya TIK dengan memasukkannya dalam mata pelajaran di sekolah. Sehingga perkembangan TIK dalam pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan zaman terutama di era globalisasi ini.

Guna mendukung optimalisasi pendayagunaan TIK untuk pendidkan, sejumlah program dan kebijakan pemerintah telah diluncurkan, antara lain:
1.    Kebijakan:
  • Dibentuknya Dewan TIK Nasional yang diketuai oleh Preseiden
  • TIK menjadi bagian penting dari rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional dalam mendukung tiga pilar kebijakan pemerataan dan perluasan akses; peningkatan kualitas dan daya saing; serta tata kelola dan pencitraan publik
  • Segera dikeluarkan Permendiknas mengenai TIK untuk Pendidikan.
2.    Infrastruktur
  • Adanya bantuan Block Grant TIK untuk pendidikan
  • Tersedianya koneksi broadband jaringan pendidikan nasional (Jardiknas)
3.    Konten
  • Penyediaan bahan belajar berbasis TIK dan aktivitas pembelajaran non konvensional seperti e-dukasi.net, Curriki Indonesia, dan e-bursa
  • Stasiun televisi khusus yang berisi 100% pendidikan, TVE
  • Penyediaan pusat data dan informasi pendidikan, Padati
  • Sistem informasi manajemen, seperti SIM Keu, Sim Peg, SIM Asest, NUPTK, Dapodik, dll.
4.    SDM
  • Pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pendayagunaan TIK
5.    Budaya
  • Sosialisasi
  • Lomba TIK
  • E-learning Award
Dengan adanya dukungan pemerintah melalui kebijakan mengenai TIK dalam pendidikan, maka perkembangan TIK ke depannya akan semakin terarah demi menyongsong persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja . Dibutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan pemanfaatan TIK dalam pendidikan.


1 komentar:

agres.id mengatakan...

semoga perintah bisa terus mengembangkan pendidikan di indonesia menjadi lebih efektif dan efisien, dan tidak terlalu menekan pelajar untuk belajar semua mata pelajaraan tetai dapat mengfocuskan pelajaran yang ingin dipelajari oleh pelajar itu sendiri

Posting Komentar