Pages

Subscribe:

Minggu, 05 Agustus 2012

Puasa Ramadhan sebagai Sarana Menjadi Insan Yang Terbaik

Share

Oleh:  Hendarmoko, S.Si*

Disampaikan pada Kultum Ramadhan di Masjid At-Tarbiyah LPMP DKI Jakarta
Tanggal 25 Juli 2012

Bulan Ramadhan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menjadi manusia yang bertaqwa.  Derajat taqwa ini merupakan penyempurna bagi manusia yang memang telah diciptakan dengan sebaik-baiknya oleh Allah SWT:
  • Laqod  kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sesempurna-sempurnanya
  • Tsumma rodadnaahu asfala saafiliin.  Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
  • Illalladziina aamanu wa amilushshoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan.  Maka mereka akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya”   (Q.S At-Tin (95): 4-6)
 Di ayat  lain Allah SWT berfirman:
“Maa ashoobaka min hasanatin faminaLLah, wamaa ashoobaka min sayyi’atin famin nafsika,...”
      Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri  (Q.S An Nisa (4): 79)

Hal ini tentu menarik untuk dikaji, karena dengan gamblang Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang TERBAIK, namun karena manusia Tidak Menyadari keistimewaan tersebut (tanpa Ilmu), tidak  meyakini dirinya terbaik (tanpa Iman), dan Tidak Mau Belajar/Berusaha/Bekerja (tanpa Amal), maka jatuhlah ke tempat yang serendah-rendahnya (TERBURUK).  Jadi, kalau manusia mendapat keburukan, hal ini karena ulah manusia itu sendiri.
Alat yang sangat luar biasa yang Allah karuniakan untuk bisa menjadikan manusia tetap menjadi mahluk-Nya yang terbaik adalah akal dan hati, yang bentuk hardware-nya berupa otak.  Mengapa hati bentuk nyatanya adalah di otak? Karena ilmuwan telah menemukan bagian otak yang merupakan God Spot berupa daerah di otak yang memang menjadikan semua manusia mengakui akan keberadaan Allah SWT. 
Jika hardware-nya berupa otak, maka software-nya adalah program-program yang telah dimasukkan ke dalam otak sejak terbentuknya manusia sejak masih berupa janin sampai dewasa atau sampai sekarang.  Program-program tersebut diisi oleh orang tuanya, keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, dan media komunikasi yang ada di sekitarnya.
Ibarat komputer, jika terjadi masalah, dapat langsung terlihat di layar komputer, maka ada dua kemungkinan:  hardware-nya yang rusak atau ada program “virus” yang membuat komputer menjadi error.  Begitu pula dalam kehidupan yang kita alami.  Jika kehidupan yang dialaminya ada yang tidak beres, maka kemungkinannya ada dua:  memang tubuh fisiknya, terutama otaknya ada gangguan;  atau karena ada program-program di otak yang tidak beres atau bersifat negatif.
Allah SWT Maha Tahu dengan kelemahan mahluknya yang bernama manusia sehingga mewajibkan berpuasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh.  Dengan berpuasa ini maka kita dituntut agar menjaga dari hal-hal yang mambatalkan puasa, bahkan dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa.
Coba kita lihat sekilas apa manfaat dari berpuasa di bulan Ramadhan ini:

A.   Dampak berpuasa bagi tubuh fisik (hardware)
1.    Sebagai penyembuh berbagai ragam penyakit dan menjaga kebugaran tubuh. Telah dibuktikan sejak jaman  Yunani, Mesir kuno, sampai ilmuwan modern.
2.    Melindungi sel-sel tubuh dari racun
3.    Membantu pembaruan sel-sel tubuh
4.    Mengurangi kegemukan (obesitas)
5.    Tidak menyebabkan pembekuan darah dan gangguan peredaran darah
6.    Meringankan dan mencegah penambahan asam lambung yang berlebihan
7.    Menjaga keseimbangan tekanan darah
8.    Menghindari tubuh dari radang sendi, rematik, dan gangguan sendi
9.    Mencegah penyakit gula
10. Menyembuhkan berbagai penyakit kulit
11. Menenangkan dan meringankan rasa sakit
12. Mengendalikan hasrat seksual
13. Menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh
14. Menjaga keseimbangan pola konsumsi
15. Memperlancar aliran darah ke otak sehingga fungsi otak semakin lancar
 
B.   Dampak berpuasa bagi program-program pikiran (software)
1.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Perasaan yang Positif, Baik dan Benar
2.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Pandangan dan Pikiran yang Baik dan Benar
3.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Visualisasi yang Baik dan Benar
4.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Ucapan yang Baik dan Benar
5.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu melakukan Tindakan yang Baik dan Benar
6.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu melakukan Kebiasaan yang Baik dan Benar
7.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu Berkumpul dengan Orang Benar: di masjid, dan tempat-tempat pengkajian Al Qur’an dan hadist
8.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Makanan Mental yang Benar:  baca Al Qur’an, hadist, dan buku-buku yang baik, serta mendengar dan menonton hal-hal yang baik
9.    Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Pelatihan dan Pengembangan Diri yang Benar: melalui mengaji, mendengar kultum, sholat tarawih, melakukan ibadah-ibadah sunnah lainnya
10. Ada proses pembiasaan agar dapat selalu memiliki Gaya Hidup yang Benar:  melatih agar pola Makan, Minum, Olahraga, Istirahat, dan Beribadah dilakukan dengan baik dan benar
Dengan melakukan semua pembiasaan tersebut maka program-program negatif yang selama ini sudah terekam di otak, dapat tergantikan dengan program-program baru yang positif tersebut.  Pelatihan dan pembiasaan selama sebulan tersebut diharapkan dapat membuat program positif tersebut menjadi permanen sehingga dapat bertahan sampai sebelas bulan kemudian. 

C.   Dampak berpuasa secara spiritual dan nasib di akhirat nanti 
1.    Mendapat pahala yang berlimpah
2.    Diampuni dosa-dosanya yang telah lalu
3.    Sarana untuk mensyukuri nikmat
4.    Melahirkan rasa cinta, kasih sayang dan kelembutan kepada orang miskin
5.    Puasa memiliki kekuatan untuk mengusir syetan, karena media untuk menyesatkan dan mencelakakan manusia adalah syahwatnya. Syahwat menjadi kuat karena makanan dan minuman
6.    Jika mendapat malam Lailatu Qadr, maka setara dengan mendapat pahala beribadah selama 83 tahun
7. Dapat menumbuhkan kedekatan kepada Allah SWT sehingga dirinya merasa senantiasa diawasi Allah SWT, sehingga jiwanya akan disucikan karena selalu melakukan kebajikan dan menjauhi kemaksiatan.  Hal ini tentunya akan berdampak kepada kebajikan sosial, karena dirinya selalu melakukan kebaikan baik untuk diri, orang lain maupun alam sekitar.
8.    Sarana untuk mencapai derajat taqwa
9.    Masuk surga melalui pintu khusus orang yang berpuasa, yaitu Baabun Royyan

Melihat keuntungan-keuntungan tersebut, maka tidak heran jika Rasulullah SAW menyatakan dalam hadistnya yaitu “sungguh, jika manusia mengetahui hikmah bulan Ramadhan maka akan meminta agar setahunnya bulan Ramadhan semua”. 
Semoga materi kultum yang singkat ini dapat menyadarkan kita akan hikmah dan manfaat puasa Ramadhan yang luar biasa ini sehingga semoga kita dapat mencapai derajat Taqwa. Amin Ya Rabbal Alamin...
  
Sumber:  1. Buku Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah karangan Dr. Jamal Elzaky, Penerbit Zaman, 2011.   2. Manage Your Mind for Success karangan Adi W. Gunawan, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2012 

* Penulis adalah staf di LPMP DKI Jakarta, Kemdikbud

1 komentar:

royya mengatakan...

Artikel yang menarik banget...

Posting Komentar